Dalam dunia sablon kaos, dua teknik yang sering dibandingkan adalah sablon discharge dan sablon plastisol. Kedua teknik ini memiliki karakteristik unik, termasuk dampaknya terhadap lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan keduanya dari segi ramah lingkungan.
Proses Sablon Discharge: Sablon discharge adalah teknik yang menggunakan larutan kimia untuk menghilangkan warna alami dari kaos dan menggantinya dengan pigmen pewarna. Ini menghasilkan cetakan yang terasa seperti tidak ada cetakan, atau seperti mencetak dengan warna terang pada kaos berwarna gelap.
Keunggulan Ramah Lingkungan: Keuntungan utama dari sablon discharge adalah bahwa ia lebih ramah lingkungan dibandingkan plastisol. Prosesnya tidak melibatkan penggunaan banyak pigmen pewarna yang berpotensi mencemari air dan tanah.
Proses Sablon Plastisol: Sablon plastisol menggunakan tinta plastik yang dihancurkan menjadi partikel kecil dalam air. Proses ini menghasilkan cetakan yang tahan lama dan warna yang cerah.
Kendala Lingkungan: Plastisol mengandung senyawa organik volatil (VOCs) yang dapat menghasilkan emisi berbahaya selama proses pengeringan. Selain itu, mencuci kaos plastisol dapat mengakibatkan pelepasan mikroplastik ke lingkungan.
Sablon discharge lebih ramah lingkungan daripada sablon plastisol, terutama dalam hal penggunaan bahan kimia dan dampak pencucian. Namun, penting untuk dicatat bahwa kedua teknik ini dapat menjadi lebih ramah lingkungan jika praktek-praktek yang tepat digunakan, seperti penggunaan tinta berbasis air pada sablon plastisol.
Memilih antara sablon discharge dan sablon plastisol tidak hanya tentang keberlanjutan lingkungan, tetapi juga tentang hasil akhir yang diinginkan. Keduanya memiliki keunggulan dan kendala masing-masing, dan pilihan tergantung pada preferensi pribadi dan kebutuhan proyek Anda.
Untuk layanan sablon kaos berkualitas, kunjungi Skreen&Sound dan temukan lebih lanjut tentang pilihan sablon yang kami tawarkan. Kami siap membantu Anda menciptakan kaos dengan hasil cetakan yang sempurna.
